Minggu, 24 Oktober 2010

Praktikum

PRAKTIKUM PEMBUATAN MINIATUR ROKET



TUGAS KIMIA SEMESTER I
1. Judul : Praktikum Pembuatan Miniatur Roket



2. Tujuan : Membuktikan adanya reaksi eksoterm



3. Dasar teori :
a. Alat dan bahan
i. Korek api
Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah
satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus, walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada sembarang permukaan.


ii. Aluminiom foil
Aluminium foil adalah aluminium logam tipis, dengan ketebalan
kurang dari 0,2 mm.
Di Amerika Serikat, foil biasanya diukur dalam mils. foil adalah
lentur, dan dapat dengan mudah bengkok atau membungkus benda. foil tipis ini mudah rapuh dan kadang-kadang dilaminasi untuk
bahan lain seperti plastik atau kertas untuk membuat mereka
lebih berguna. Aluminium foil digantikan foil timah pada pertengahan abad ke-20.


iii. Korek gas
Korek api yang menggunakan cairan seperti naphtha atau butana disebut korek api gas.


iv. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi (yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin.)
Dengan menyebarnya penerangan listrik, saat ini lilin lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya dalam
upacara agama, perayaan ulang tahun, pewangi ruangan, dan sebagainya.


v. Gunting
Gunting lebih baik daripada pisau untuk beberapa penggunaan, seperti memotong artikel koran maupun gambar. Juga biasa digunakan memotong rambut. Tidak seperti pisau, gunting memiliki 2 sisi yang tajam.

Sebagian besar jenis gunting tidak terlalu tajam. Gunting anak biasanya tidak tajam, dan sering dilindungi dengan plastik.
Gunting bisa cocok buat orang kidal maupun yang tidak kidal.


vi. Jarum
Jarum jahit adalah alat menjahit berbentuk batang yang salah satu ujungnya runcing, dan memiliki mata jarum sebagai lubang lewatnya benang. Pada zaman kuno, jarum dibuat dari tulang hewan atau kayu. Jarum jahit modern dibuat dari kawat baja karbon tinggi berlapis nikel atau emas sebagai pencegah korosi.

Jarum untuk menjahit dengan tangan (jarum tangan) memiliki mata jarum pada bagian pangkal. Jarum pentol digunakan untuk menyematkan pola pada bahan. Ketika tidak sedang digunakan, jarum pentol dan jarum tangan ditusukkan ke bantal jarum untuk mencegah cedera.

Ukuran jarum jahit dinyatakan dengan nomor pada kotak jarum atau kemasan. Menurut konvensi, makin kecil nomor jarum,
makin besar pula ukuran jarum. Jarum nomor 1 lebih panjang
dan berdiameter jauh lebih besar dibandingkan jarum nomor 10 yang lebih pendek dan berdiameter lebih kecil.


vii. Tusuk sate
Tusuk sate banyak digunakan untuk menusuk daging yang akan dibakar.

b. Reaksi Eksoterm
-----



4. Alat dan Bahan :
i. Korek api
ii. Aluminiom foil
iii. Korek gas
iv. Lilin
v. Gunting
vi. Jarum



5. Cara kerja :
a. Potong aluminium foil dengan hati-hati. Jangan sampai lecek karena akan berpengaruh pada cara terbang roket. Gunting alumunium foil dengan lebar 8 cm x 3 cm.
b. Potong bagian kepala dari batang korek api.
c. Gulung aluminium foil dengan bantuan 1 atau 2 batang tusuk sate agar kepala batang korek api bisa masuk ke dalam dan supaya gulungan tidak berantakan yang dapat menyebabkan aluminium foil lecek. Ingat, membentuk tabung!
d. Masukkan kepala korek api. Usahakan tidak mampet ditengah aluminium (agar isi roket tidak kosong dan pembakaran baik) dengan mendorong kepala roket menggunakan tusuk sate.
e. Di bagian kepala roket, aluminium foil dilipat. Di bagian ekor aluminium ditutup dengan menggunakan jarum sebagai tempat keluarnya asap.
f. Nyalakan roket menggunakan lilin agar tangan tidak lelah dan panas jika langsung memakai korek gas.
g. Usahakan agar si roket membentuk sudut 45 derajat.



6. Hasil pengamatan :
a. Apabila ujung roket tidak diberikan lubang, akan menyebabkan roket tidak terbang dan hanya mengeluarkan asap seperti bom.



7. Pembahasan :
a. Reaksi kimia dimulai di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan udara atau oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang dihasilkan mengalir dengan tekanan tinggi keluar melalui saluran yang menuju ke arah belakang roket. Tekanan gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas.



8. Kesimpulan :
Korek api itu (kepalanya) merupakan bahan bakar yang baik untuk roket mini ini. Ketika roket mini ini dinyalakan, maka si kepala korek api ini akan terbakar dan menimbulkan panas dan gas. Karena gas tersebut dikelilingi oleh tembok alumunium foil, maka terjadi pengumpulan gas yang sangat tinggi di dalam roket. Dan akhirnya si roket terbang karena dorongan dari gas tersebut.



9. Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Korek_api
http://en.wikipedia.org/wiki/Aluminium_foil
http://id.wikipedia.org/wiki/Lilin
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunting
http://id.wikipedia.org/wiki/Jarum_jahit
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=197877354
http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2008/12/membuat-roket-mini.html

0 komentar:

Posting Komentar